Kisah Berhikmah
Pertolongan Berujung PadaNya
Bagian 5
Dalam hubungan antar sesama
manusia, kadang interaksi menghadirkan berbagai ikatan atas pembicaraan,
termasuk janji. Janji adalah utang, sekali mengucapkan janji maka tanggung
jawabnya didunia dan akhirat. Apatah lagi terkait dengan hal penting dalam kehidupan
seseorang, jika tidak bisa dilaksanakan maka sebaiknya menjelaskan kendala yang
dihadapi dengan jujur pada orang yang dijanjikan diiringi permintaan maaf.
Hari beranjak sore, Maimunah baru
saja menyelesaikan agenda sorenya, membersihkan bagian dalam barak tempat
tinggalnya. Diliriknya tas berisi barang-barang yang sudah dipackingnya.
Pikirannya mengajak untuk mengembalikan semua barang yang telah terbungkus tas ke
tempatnya, namun jauh dilubuk hati ia sejujurnya berharap sosok tegak dan
berwibawa itu datang menjemputnya sesuai janji.
Harapan Maimunah untuk keluar dari
pulau itu pupus, seminggu sudah tak ada kabar dari John. Lelaki yang biasa
mengunjunginya setiap sore setelah bertugas itu, tidak pernah datang lagi
setelah meyatakan keinginannya tempo hari. Memang terasa perih dihati namun Ia
sadar, siapalah ia yang tidak memiliki hubungan apapun dengan John. Hanya
seorang gadis yatim piatu yang diselamatkan ditegah-tengah pembantaian tragis
keluarganya.
“Mai, beso torang deng sebagian orang
di barak ini mo dapa eksodus pi di
ibu kota kabupaten. Ngana tara bagabung ?” (Mai, besok kami dan sebagian orang
di barak ini akan di eksodus ke ibu kota kabupaten. Kamu tidak ikut?) Tanya Ci
Risa tetangga sebelah barak.
“Saya masih mau disini Ci (Panggilan
untuk wanita yang lebih tua usianya)”. Jawab Maimunah singkat.
“Ngana jang talalu berharap deng orang
lain Mai, skarang ni tra ada yang bisa jaga tong pe diri selain torang sendiri.”
(Kamu jangan terlalu berharap dengan orang yang belum terlalu dikenal, kondisi
seperti ini tidak akan ada yang bisa menjaga diri kita selain kita sendiri).
Nasihat Ci Risa.
“Iya Ci, Saya Cuma mo pi baku lia
Tete deng Nene dulu di Pemakaman. Nanti kalo dalam waktu dekat ada yang pigi
lagi baru saya iko.” (Iya Ci, saya hanya mau pergi menengok Kakek dan Nenek di
pemakaman. Nanti jika diwaktu dekat ada yang mau pergi saya akan ikut) Balas
Maimunah.
Didalam hati ia membenarkan apa yang
dikatakan oleh Ci Risa, ia sekarang sendiri dan harus bisa mengurus diri tanpa
mengaharapkan bantuan siapapun dikeadaan seperti ini. Termasuk John, lelaki itu
mungkin berubah pikiran untuk membawanya atau bisa saja keluarganya tidak
berkenan dengan kehadiran orang seperti dirinya.
Maimunah mengunjungi pemakaman Kakek
dan Nenek esok harinya setelah rombongan orang orang yang akan dieksodus
berangkat. Ia masih menggunakan tongkat kayu sederhananya, kursi roda pemberian
John masih ada namun ia belum mahir menggunakannya sendiri. Menggunakan tongkat
memang lelah, tubuhnya kepayahan dengan tongkat ditangan. Kedua kakinya tidak
bisa digunakan untuk berjalan sehingga berat tubuh ditanggung sepenuhnya oleh
tongkat dibawah ketiak.
Pemakaman ini merupakan pemakaman
umum yang dibuat tidak jauh dari barak tempat mengungsi, isinya adalah
orang-orang yang wafat akibat kerusuhan itu. Maimunah tampak serius
membersihkan beberapa rumpun tumbuhan liar yang tumbuh hampir masuk kedalam
makam. Nisan yang tertancap disemua kuburan ada yang ditulisi nama dan ada yag
tidak, ia beruntung meski milik kakek dan neneknya tak bertuliskan nama tapi
sejak awal berkunjung ke makam ia diantar John yang memang tahu persis
lokasinya.
“Sedang apa disini sendirian?”
Satu suara mengagetkan Maimunah saat
sedang berdo’a untuk Kakek dan Neneknya, namun ia tak menoleh dan memilih
melanjutkan do’anya dalam isak haru.
“Saya mencari kamu kemana-mana
hampir disemua barak.” Suara itu terdengar dekat dibelakangnya.
Bersambung
Oleh: Mardha Umagapi
Ditulis di Subaim Halmahera Timur
Mudah mudahan aq tak pernah berhutang
BalasHapusAamiin ...
HapusJanji pun hutang. Harus ditepati. Moga kita termasuk orang2 yg tidak membebani diri dengan hutang. Keren mb tulisannya.
BalasHapusmakasih
HapusKok deg-degan ya bacanya. Kira kira john dan maimunah berjodoh tidak ? Hehehe
BalasHapusKalau berjodoh aku yang pusing hihihi...
HapusBagus kak, sekarangenak kak dibaca dan saya bisa mengerti maksutnya .makasih kaa sudah ditranslate
BalasHapusHatapanku happy ending
Salam hangat dari JawaTimur
terima kasih mbak. salam sodara dari maluku utara
Hapuskeren mb tulisanya...semoga kita domudahkan dlm segala urusan
BalasHapusAamin
HapusSmoga suara john
BalasHapussaya juga berharap begitu, hehehe
HapusSuara john bukan sih itu?😄
BalasHapus