Dilihat

Kamis, 17 Oktober 2019

Kelamnya Masa Lalu Dan Pahitnya Kehilangan Akan Allah Ganti Jadi Indah Jika bersabar

Kisah Berhikmah

Pertolongan Berujung PadaNya
Bagian 10


"Kak Mai, hari ini Mita mau ke makam Kak John". Wanita berparas Cantik itu bersiap-siap.

"Mita mau diantar Rahim trada?". (Mita mau diantar Rahim nggak?) Maimunah membalas ucapan adik iparnya.

"Boleh, emang Rahim gak ada kesibukan hari ini ?" Mita bertanya sembari melirik ponakannya. Yang dilirik balas tersenyum dan mengangguk.

Setelah melepas kepergian adik ipar dan anaknya Rahim didepan pintu, Maimunah berbalik arah melajukan kursi roda kearah kamar. Dilihatnya bungkusan kado yang belum sempat ia sentuh sejak diberikan kemarin, hadiah yang tak pernah luput dari adik iparnya itu, sejak kematian suaminya.

Ya, suaminya John meninggal bertepatan dengan hari lahirnya. Sehingga setiap hari lahir Maimunah, Mita selalu menyempatkan diri datang memberikan hadiah sekaligus mengunjungi makam kakaknya. Ia akui hadiah dari adik ipar satu-satunya itu selalu mampu mengurangi rasa sedih yang datang setiap tahun diwaktu yang sama.

***

"Mai, Abang pamit ya... Jaga kondisi, jangan terlalu capek beraktivitas." Lelaki berseragam tentara itu membungkuk memeluk tubuh Maimunah dan mencium keningnya.

"Iya Abang, nanti kalo sudah sampai kabari Mai e ... Jang lupa jaga makan Deng minum obat". Maimunah membalas ketika pelukan terlepas dengan wajah sendu. Hampir setahun hidup bersama John tak membuat dialek timurnya hilang.

Pernikahannya memasuki usia 9 bulan dan bayi di rahimnya memasuki trimester kedua. Sebuah anugerah yang luar biasa ia syukuri. Dengan kelamnya masa lalu dan pahitnya kehilangan, Allah mengganti dengan yang indah dimasa ini.

Kehidupan rumah tangganya dengan John mengalir indah hingga saat ini, namun ada tanggung jawab yang harus dilakukan dan tak bisa ditinggal olehnya dan oleh suaminya, yaitu tugas sebagai prajurit bangsa dan ia sebagai seorang istri prajurit harus mendukung penuh, bakti suaminya untuk negara tercinta.

Peristiwa pagi yang akan memberikan efek rindu berkepanjangan pada Maimunah. John harus memenuhi panggilan negara untuk memimpin pasukan ke daerah rusuh yang tak jauh dari tempat asal Maimunah. Kepergiannya memang belum pasti kapan akan kembali, namun Maimunah pasrah dalam do'a untuk keselamatan suaminya di tempat tugas.

Ia hanya berharap, ketika tiba saatnya ia melahirkan buah hati mereka. John diberi kesempatan untuk hadir membersamainya. Meski ia tahu harapan itu bisa saja tak terwujud, Maimunah optimis dan menjauhkan diri dari pikiran yang dapat membebaninya dan janin yang dikandung.

Bersambung.

Oleh: Mardha Umagapi
Ditulis di Subaim Halmahera Timur

Baca Bagian 9 klik disini

3 komentar:

  1. harus baca dua kali untuk bisa memahami ceritanya

    BalasHapus
  2. Sayang belum bisa baca bagian sebelumnya.

    Salam dari asrama nottingham

    BalasHapus
  3. Perjuangan hidup sepasang prajurit ya. Semoga terus samawa.
    Salam kenal dari Nottingham.

    BalasHapus

Berusaha Mengendalikan Hawa Nafsu: Tadabbur An Nazi'at Ayat 40-46

  Ciri-ciri Penghuni Surga 1. Takut pada Allah 2. Mengendalikan hawa nafsu 3. Terlibat dalam dakwah وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَ...