Dilihat

Kamis, 31 Oktober 2019

Peristiwa Akhir Zaman Menjadi Penguat Keimanan Mukmin: End Of Universe

Bagian 11

Kakek melafadzkan dzikir-dzikir dan diikuti oleh kami dengan suara bergetar menahan haru menyaksikan kebenaran berita yang disampaikan oleh Rasul Nya dan bercampur dengan rasa takut akan murka Nya terhadap orang-orang yang mendustakan peringatan.

Suasana diluar rumah mulai ramai,orang-orang memenuhi halaman rumah mereka dan jalanan dengan pandangan mengarah ke langit bagian barat. Ada yang heran, ada yang berteriak saling panggil dalam ketakutan dan ada yang melafadzkan dzikir dengan suara-suara bergetar.

Aku memeluk tubuh ibu dan ikut berdzikir bersamanya, hingga tak terasa butiran bening mengalir dari netraku membasahi pipi. Diri ini larut dalam dzikir dengan Isak tangis takut padaNya. Aku berusaha tegar namun pasrah dengan keadaan sembari membatinkan do'a dalam hati. Berharap kebaikan dan kemurahanNya atas kami hamba tak berdaya ini.

"Ya Allah tidak ada sehelai daunpun yang jatuh dari pohonnya tanpa izin darimu, apatah lagi kejadian sebesar ini. Kami pasrahkan hidup dan mati kami padamu, terimalah segala amal kebaikan kami dan kumpulkan kami sekeluarga di JannahMu."

Kami masih berdiri ditempat menyaksikan peristiwa besar ini, hingga matahari mulai meninggi dan terasa menyengat kulit. Kulirik arloji dipergelangan tangan, pukul sembilan lebih lima belas menit sekarang. Jika mengikuti waktu normal harian, sekarang sudah masuk waktu Dhuha.

Waktu berlalu begitu cepat karena kejadian ini, seharusnya rasa lapar mendera karena perut belum terisi sejak pagi. Sepertinya rasa terkejut dan fokus pada keadaan matahari pagi ini membuat rasa lapar kami hilang.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang ?" Tanya Ibu dengan rasa gugup yang masih tersisa.

"Kita banyak-banyak berdo'a dan bertawakal kepada Allah, semua ini terjadi karena kehendaknya." Jawab Kakek, yang kemudian mulutnya kembali komat-kamit larut dalam dzikir.

Terasa menyengat diluar sini, namun kami masih bertahan menunggu kelanjutan peristiwa hari ini. Setiap orang seakan enggak beranjak. Bahkan ada beberapa orang yang terlihat shock, sepertinya tak pernah menduga bahwa kejadian matahari terbit dari barat akan benar-benar terjadi.

Benarlah jika rukun iman yang terakhir mengharuskan kita untuk beriman kepada hari kiamat. Karena kejadian ini telah datang menjadi penguat keimanan bagi para mukmin dan menjadi momok menakutkan bagi yang tidak mempercayainya.

Oleh: Mardha Umagapi
Ditulis di Subaim Halmahera Timur

Baca bagian 10 klik disini

10 komentar:

  1. Gambaran hari akhir yg begitu menyeramkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bermanfaat tulisan ini, terima kasih sudah ikut membaca tulisan recehku

      Hapus
  2. Balasan
    1. Semoga bermanfaat tulisan ini, terima kasih sudah ikut membaca tulisan recehku

      Hapus
  3. Balasan
    1. Semoga bermanfaat tulisan ini, terima kasih sudah ikut membaca tulisan recehku

      Hapus
  4. Aku ga bisa bayangkan andai matahari terbit dari barat sekarang dan aku belum punya banyak bekal ke akhirat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bermanfaat tulisan ini, terima kasih sudah ikut membaca tulisan recehku

      Hapus
  5. Pengingat untuk diriku juga, makasihmb

    BalasHapus

Berusaha Mengendalikan Hawa Nafsu: Tadabbur An Nazi'at Ayat 40-46

  Ciri-ciri Penghuni Surga 1. Takut pada Allah 2. Mengendalikan hawa nafsu 3. Terlibat dalam dakwah وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَ...