Dilihat

Jumat, 01 November 2019

Ingatlah ! Hanya Dengan mengingat Allah hati menjadi tentram: End Of Universe

Bagian 12

Sebagian orang masih sibuk dengan fenomena alam yang tak biasa ini, matahari mulai terasa terik sejak terbit. Sebagian mulai meninggalkan tempat berdiri ketika mengamati Matahari terbit dari barat tadi, mereka kembali beraktivitas seakan-akan peristiwa besar tadi telah berlalu.

"Ayo masuk, kita masih punya kesempatan untuk Shalat Dhuha". Kakek berseru mengajak dan diikuti dorongan kursi rodanya oleh Tina.

"Kek, apakah matahari hari ini akan segera terbenam?" Tanyaku menjajari gerakan kursi roda kakek menuju rumah.

"Jika dilihat sesuai petunjuk-petunjuk dalil, memang sepertinya begitu. Kita akan menyongsong peristiwa besar lainnya setelah ini."

"Wallahu a'lam, ayo cepat siap-siap, nanti waktu Dhuha lewat." Tambah Kakek.

Saat ini tidak ada pikiran tentang hal lain selain berpikir untuk berlari padaNya, karena perasaan Nervous, gugup dan segala rasa tak tenang akan reda hanya dengan mengingat Rabb Semesta Alam. "...ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram". Kuingat salah satu penggalan ayat dalam Quran surat Ar-Rad ayat 28.

Kami sekeluarga larut dalam ibadah kepadaNya. Kecuali Tina ia sedang tidak bisa shalat dan memilih duduk diruang tengah sambil mencoba menghidupkan televisi kalau-kalau ada informasi terkait peristiwa hari ini.

"Tina, koq TV nya gak dinyalakan?" Kuhampiri ia didapur setelah membereskan perlengkapan shalat.

"Gimana mau nyala? Listriknya mati". Sahutnya.

"Ya Allah, lengkaplah sudah rasa mencekam ini". Balasku

"Daripada nungguin listriknya hidup, kuingat kita tadi belum sarapan apapun. Semoga Nasi goreng ini bisa mengganjal perut". Ucapnya dengan tangan sibuk mengaduk nasi yang telah berbumbu di wajan.

Ibu mendekat kearah kami, membantu menyiakan piring untuk membagi nasi goreng yang telah siap. Alih-alih melihat menu yang disuguhkan, aku seperti tak memiliki selera untuk memakan apapun, rasa lapar tak kunjung datang sejak bangun tadi.

Kulangkahkan kaki menuju ruang baca Kakek, bermaksud hendak mencari informasi dari literatur-literatur terkait akhir zaman. Kakek sedang duduk bersandar di dipan, sembari membaca sebuah buku yang tebal. Sekilas terlihat Kakek begitu serius seperti menemukan sebuah bacaan menarik. Aku bergerak mendekat mencari tahu apa yang dibaca oleh beliau. Netra terpaku pada deretan kata didalam halaman buku yang sedang dibaca kakek. Seketika berdiri bulu roma dan tubuh gemetar ketakutan. 

"Ya Rabb, semoga kami termasuk orang-orang yang Engkau Ampuni". Bibirku berucap lirih

Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Jika tumbuh keimanan pada seorang kafir ketika itu, maka keimanannya tidak akan diterima. Adapun orang yang telah beriman sebelumnya, jika dia baik dalam perbuatannya, maka dia berada dalam kebaikan yang sangat besar. Adapun jika dia adalah orang yang mencampurbaurkan antara kebaikan dan keburukan, lalu dia bertaubat, maka taubatnya tidak diterima ketika itu.” (Tafsir Ibnu Katsir, Jilid III/Hal 371).

Oleh: Mardha Umagapi
Ditulis di Subaim Halmahera Timur

Baca bagian 11 klik disini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berusaha Mengendalikan Hawa Nafsu: Tadabbur An Nazi'at Ayat 40-46

  Ciri-ciri Penghuni Surga 1. Takut pada Allah 2. Mengendalikan hawa nafsu 3. Terlibat dalam dakwah وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَ...