Dilihat

Selasa, 29 Oktober 2019

Kegelapan Akan Berakhir Setelah Malam Ketiga: End Of Universe

Bagian 9

Map plastik berwarna kuning itu kuserahkan ke Ibu, ada rasa penasaran ingin membukanya namun aku memilih untuk patuh kepada perintah Ibu. Senyuman penuh arti tersinggung dibibir Ibu kala menerima map dari tanganku. 

"Tina tolong liat gorengan ikan diatas kompor, ntar gosong" kudengar suara Ibu setelah mengambil map dariku dan berlalu menuju ruang tamu. 

Aku menyusul Tina ke dapur, barangkali ada aktivitasnya sore ini yang dapat kubantu. Ibu ada bersama kakek di ruang tamu sepertinya sedang membahas isi map yang kuberikan tadi. 

"Tin, Ibu sejak aku datang kesini kayaknya menyembunyikan sesuatu deh". Kataku ketika tiba didapur. 

"Perasaan kamu aja kali Mut". Balas Tina. 

"Gak, kayaknya ada hubungannya dengan map yang kubawa". Sambungku.

"Map apa sih? ". Tanyanya. 

"Kemarin sebelum kesini ada map dari rumah yang mama suruh bawa kesini". Jawabku. 

"kamu gak liat aja sekalian waktu bawa, biar gak penasaran". Lanjut Tina. 

"Gak diizinin sama mama." Kataku cemberut. 

"Ya udah berarti kamu belum harus tahu dong.. "Sanggah Tina. 

"Mut, kamu cuci piring kotor ya.. " Lanjutnya sambil tangan sibuk membolak balik tumisan sayur di wajan. 

" Hu'uummm..." Kubalas dengan wajah masih cemberut. 

Sekilas kulihat keluar, suasana gelap dan dingin masih menyelimuti sekitar. Kuingat kemarin Tina mengeluhkan tanaman mawar kesayangannya dibeberapa pot depan rumah sudah mati karena defisiensi cahaya matahari. 

Sedang asyik mencuci piring, kudengar suara Kakek memanggil.Aku melangkah keruang tamu. Disana ibu menyuruhku duduk disampingnya sambil menyerahkan selembar kertas yang ditempeli foto close up. 

"Apa ini maa? "Tanyaku 

Ibu hanya tersenyum. 

"Ada yang pengen mengenalmu lebih jauh, itu biodata sama fotonya" Kakek menjawab pertanyaanku untuk Ibu. 

Aku hanya diam, dan memandangi beberapa lembaran kertas yang terjepit rapi. Masih bingung dengan hal ini, mungkin Ibu menangkap kebingunganku dan berkata:

"Udah, kamu baca aja dulu, nanti kalo mau lanjut kasih tahu mama ya.. "

Aku mengangguk lalu berjalan ke kamar untuk menyimpan berkas tersebut. Tina yang melihatku bingung, meledekku dengan senyuman penuh arti. 

Sebenarnya aku sudah tahu tujuan dari pemberian biodata itu padaku, tentunya untuk menjodohkanku dengan orang di dalam biodata itu. Tapi aku bingung karena dalam kondisi alam saat ini justru aku khawatir dengan kelanjutan hubungan kami. Aku bahkan tidak lagi memikirkan menikah saat ini. 

Kadang, Cinta datang menyapa disaat semua tentangnya hilang dari pikiran. Dibenakku "apa hari esok masih sama dengan hari sebelum kegelapan panjang ini? "

Sementara malam nanti adalah malam ketiga sejak hilangnya matahari. Jika merujuk pada literatur Islam yang kubaca, kegelapan ini akan berakhir setelah malam ketiga. Mengkhawatirkan hal ini, aku bahkan sudah minta izin untuk tidak kekantor hari senin besok. 

Oleh: Mardha Umagapi
Ditulis di Subaim Halmahera Timur

Baca bagian 8 klik disini

12 komentar:

  1. Mbak, aku pikir ini kisah nyata ternyata fiksi ya ? Aku udah membayangkan kiamat aja mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih sudah mampir, maafkan imajiku yang kurang greget :D

      Hapus
  2. Balasan
    1. terima kasih sudah mampir, maafkan imajiku yang kurang greget :D

      Hapus
  3. Balasan
    1. terima kasih sudah mampir, maafkan imajiku yang kurang greget :D

      Hapus
  4. Balasan
    1. terima kasih sudah mampir, maafkan imajiku yang kurang greget :D

      Hapus
  5. kita emang gak tahu apa yang bisa terjadi esok ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih sudah mampir, maafkan imajiku yang kurang greget :D

      Hapus
  6. terima kasih sudah mampir, maafkan imajiku yang kurang greget :D

    BalasHapus

Berusaha Mengendalikan Hawa Nafsu: Tadabbur An Nazi'at Ayat 40-46

  Ciri-ciri Penghuni Surga 1. Takut pada Allah 2. Mengendalikan hawa nafsu 3. Terlibat dalam dakwah وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَ...